Rabu, 20 Februari 2013

Media Pembelajaran Grafis, Visual, Audio dan Audio Visual




MEDIA PEMBELAJARAN
GRAFIS, VISUAL, AUDIO DAN AUDIO VISUAL

MAKALAH

(REVISI)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Teknologi Pendidikan Islam



Dosen Pengampu:

 Dr. As’aril Muhajir, M. Ag.



 

 

 



Disusun Oleh:

ERLIK KHOIRUN NISAK
NIM. 2841114013


SEMESTER III (TIGA)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM (PI)
PROGRAM PASCASARJANA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) TULUNGAGUNG

2013
MEDIA PEMBELAJARAN
GRAFIS, VISUAL, AUDIO DAN AUDIO VISUAL

A.    Pendahuluan
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar dewasa ini bukan lagi merupakan suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan. Karena dengan adanya media, akan lebih meningkatkan daya serap siswa dalam memahami pesan-pesan pembelajaran. Kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting dalam proses belajar mengajar. Karena dalam kegiatan belajar mengajar, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sangat dianjurkan karena untuk mempertinggi kualitas pembelajaran.[1] Media pembelajaran juga digunakan dalam upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar.[2] Selain itu media juga  merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan. Dengan adanya media dapat mempercepat proses pembelajaran karena dapat mempercepat pemahaman murid.[3]
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran dan media juga digunakan sebagai alat, metode serta teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah.[4]
Namun, meskipun begitu pentingnya alat atau media bagi tercapainya tujuan pendidikan, masih banyak dijumpai lembaga-lembaga pendidikan yang kurang mementingkan suatu alat atau media tersebut. Terbukti banyak ditemukan kasus guru yang tidak mempergunakan media sesuai dengan bahan yang diajarkan sehingga siswa mengalami banyak kesulitan dalam menyerap dan memahami pelajaran yang disampaikan, guru kesulitan menyampaikan bahan pelajaran, banyak siswa yang merasa bosan terhadap pelajaran tertentu. Hal ini dapat diidentifikasikan sebagai masalah kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran.


Dalam proses pembelajaran, banyak sekali media yang digunakan seperti media grafis, media visual, media audio dan media audio visual. Dalam makalah ini, akan kami bahas mengenai media grafis, media visual, media audio dan media audio-visual dalam bab pembahasan.

B.     Pembahasan
Berikut macam-macam dan pengertian dari beberapa media pembelajaran antara lain: [5]
  1. Media Pembelajaran Grafis
Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal,  selain itu juga untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Selain itu, grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan mudah diingat orang.[6]
Macam-macam media grafis antara lain:[7]
a.       Diagram
Diagram adalah suatu gambaran-gambaran sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbal balik berupa garis-garis diagram yang sangat sederhana yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan.
b.      Grafik
Grafik adalah suatu grafis yang menggunakan titik-titik atau garis untuk menyampaikan informasi statistik yang saling berhubungan.
c.       Poster
Poster merupakan kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang sedang melintas.
d.      Kartun
Kartun digambarkan dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat.
e.        Komik
Komik merupakan suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu berita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan di rancang untuk memberikan hiburan pada pembaca.
f.       Gambar
Media grafis paling umum digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, karena merupakan bahasa yang umum dan mudah dimengerti oleh peserta didik.


g.      Bagan
Bagan merupakan media yang berisi tentang gambar-gambar keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagainya.
Karakteristik media dapat dilihat menurut kemampuan membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun penciuman atau kesuaiannya dengan tingkatan hierarki belajar. Untuk tujuan praktis, karakteristik beberapa jenis media lazim digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Kelemahan media grafis antara lain:
a.       Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
b.      Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
Kelebihan media grafis antara lain:
a.       Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
b.      Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.

  1. Media Pembelajaran Visual
Media visual adalah media yang menyampaikan informasi dalam bentuk gambar atau secara visual sehingga tidak terdapat suara. media visual ada berbagai jenisnya meliputi modul, poster, buku, gambar, grafik dan lain sebagainya. kegunaan media visual dalam pembelajaran sangat banyak sekali salah satunya adalah membantu mengoptimalkan para tipe pembelajar bergaya visual, sehingga media visual itu sangat berpotensi dan mempunyai banyak manfaat dalam mewujudkan gambaran abstrak menjadi gambaran nyata.[8] Terdapat dua jenis pesan yang dibuat dalam media visual, yakni pesan verbal dan non verbal. Pesan verbal visual terdiri atas kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk tulisan dan pesan non verbal visual adalah pesan yang dituangkan kedalam simbol-simbol non verbal visual.
Media visual memiliki beberapa fungsi dan manfaat. Fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media penglihatan (media visual), terutama media visual yang menarik, dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan. Salah satu keuntungan penggunaan media pembelajaran visual adalah bentuknya dapat dibuat semenarik mungkin agar anak tertarik untuk mempelajarinya. Media Visual terdiri dari:[9]
a.    Media yang tidak diproyeksikan
1)   Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
2)   Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realita. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
b.    Media proyeksi
1)   Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy/OHT) dan perangkat keras (Overhead projector/OHP).
2)   Film bingkai atau slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.

  1. Media Pembelajaran Audio

Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata.[10]

 Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio ini bisa menyampaikan pesan verbal maupun non verbal. Pesan verbal berupa bahasa lisan atau kata-kata, sedangkan pesan non verbal berwujud bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam dan musik. [11]

Untuk dapat menggunakan perangkat audio sebagai media pembelajaran, maka ada baiknya kita mengenal peralatan audio tersebut, terutama peralatan yang mampu merekam suara. Di antaranya adalah:[12]

a.     Phonograph (Gramaphone)

Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut gramafon (gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record), yang telah berkali-kali mengalami perkembangan pembuatannya. Piringan hitam ini, mampu merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan kata-kata, suara badai, kicau burung, musik simponi dan lain-lain.hanya saja piringannya mudah tergores dan aus serta diameternya yang besar. Alat ini cocok digunakan untuk musik, drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan lain-lain.

b.      Open Reel Tapes

Kelebihan program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape Recorder ialah kualitas suaranya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset. Open Reel Tape Recorder ini, ada yang menggunakan sestem full track (mono) dan yang menggunaka sistem stereo. Namun pada umumnya program-program audio diperbanyak dalam bentuk mono.

c.       Cassette Tape Recorder

Perekam kaset audio ini adalah yang paling popular dalam masyarakat. Untuk berbagai keperluan maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas, yaitu dari yang paling rendah, normal dan metal. Namun umumnya program audio (untuk pendidikan), dibuat di atas pita kaset normal.

d.       Compact Disc (CD)

Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada tahun 1979, yakni lahirnya compact disc (CD) sebagai hasil percampuran computer dan tenaga laser. Compact Disc atau cakram padat adalah sebuah piringan optical yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi untuk digunakan sebagai alat penyimpan data  yang dikenal sebagai CD-ROM.

e.        Radio

Radio adalah satu alat komunikasi elekro magnetic untuk mengirim dan menerima pesan suara dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui udara.

Pemancar radio mengubah, atau melakukan modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan informasi. Dalam dunia pendidikan, hingga kini radio masih digunakan sebagai media pembelajaran, khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh. Penggunaan radio sebagai media pendidikan tidak perlu diragukan lagi peranannya, hal ini disebabkan karena radio memiliki daya jangkauan yang luas.

Kelebihan Media Audio adalah :

a.    Sifatnya mudah untuk dipindahkan.

b.    Dapat digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali.

c.    Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis dan  menggambar. 

Kekurangan Media Audio adalah :

a.    Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan atau informasi tersebut berada ditengah-tengah pita, apalagi jika radio, tape tidak memiliki angka-angka penentuan putaran.

b.    Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.

 

  1. Media Pembelajaran Audio Visual
Media audio visual adalah media modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang dapat dilihat dan dapat di dengar.[13] Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Berikut jenis-jenis media audio visual:
a.    Audio visual diam, yaitu media yang menyampaikan pesan melalui benda diam yang dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera pengelihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Jenis media ini antara lain media sound slide (slide suara), film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara, dan cetak suara.
b.    Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsure-unsur dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette.
c.    Audio visual murni, yaitu baik unsure suara maupun unsure gambar berasal dari satu sumber seperti film video-cassette.
d.   Audio visual tidak murni, yaitu yang unsure suara dan unsure gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsure gambarnya bersumber dari tape recorder. Contoh lainnya adalah film strop suara dan cetak suara.[14]

C.    Pengembangan Media dalam Pendidikan Islam
Dalam menyampaikan pesan pendidikan agama diperlukan media pengajaran. Media pengajaran pendidikan agama adalah perantara atau pengantar pesan guru agama kepada penerima pesan yaitu siswa. Media pengajaran ini sangat diperlukan dalam merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian sehingga terjadi proses belajar mengajar serta dapat memperlancar penyampaian pendidikan agama Islam.
Media pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam (PAI)  juga dapat diartikan semua aktifitas yang ada hubungannya dengan materi Pendidikan Agama Islam, baik yang berupa alat yang dapat diperagakan maupun teknik atau metode yang secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Diantaranya adalah Uswatun Khasanah (teladan yang baik),  kebiasaan, nasehat dan cerita, disiplin, partisipasi, pemeliharaan, papan tulis,  buku pelajaran, film atau gambar hidup, radio pendidikan, TV pendidikan, computer dan karyawisata.      
Dalam pemilihan media pembelajaran agama Islam, hendaknya disesuaikan dengan tujuan pengajaran agama itu sendiri, bahan atau materi yang akan disampaikan, ketersediaan alat, pribadi guru, minat dan kemampuan siswa serta situasi pengajaran yang akan berlangsung, sehingga penggunaan media bukan sekedar upaya untuk membantu guru dalam mengajar, tetapi lebih dari itu, yaitu sebagai usaha yang ditujukan untuk memudahkan siswa  dalam mempelajari pengajaran agama.
Setelah membahas alat atau media pembelajaran, maka kita tinggal memilih media pembelajaran apa yang cocok untuk dipraktekkan kepada siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Terkait dengan pembelajaran agama Islam, maka media yang digunakan juga bermacam-macam.
Usaha Nabi dalam menanamkan akidah agama yang dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya yaitu dengan menggunakan media yang tepat berupa media contoh atau teladan perbuatan-perbuatan baik Nabi sendiri (Uswatun Khasanah). Istilah Uswatun Khasanah barangkali dapat diidentifikasikan dengan demonstrasi yaitu memberikan contoh dan menunjukkan tentang cara berbuat atau melakukan sesuatu. Media ini selalu digunakan Nabi dalam mengajarkan ajaran-ajaran agama kepada umatnya, misalnya dalam mempraktekkan sholat.
Selanjutnya, melalui suri tauladan atau model perbuatan dan tindakan yang baik, maka guru agama akan dapat menumbuhkembangkan sifat dan sikap yang baik pula terhadap anak didik. Begitupula sebaliknya. Kemudian daripada itu, media pendidikan agama dapat juga diartikan semua aktifitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan agama, baik yang berupa alat yang dapat diperagakan maupun teknik atau metode yang secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Media yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam ada dua macam, yaitu media yang bersifat benda (materiil) dan yang bukan benda:
1.    Alat yang bersifat benda
a.    Media tulis seperti Al-Qur’an, Hadis, Tauhid, Fiqih, Sejarah. 
b.    Benda-benda alam seperti hewan, manusia dan tumbuh-tumbuhan.
c.    Gambar-gambar yang dirancang seperti grafik. 
d.   Gambar yang diproyeksikan seperti video, transparan.
e.    Audio recording (alat untuk didengar), seperti kaset, tape dan radio.
2.    Alat  yang bersifat bukan benda
a.    Keteladanan.
b.    Perintah atau Larangan.
c.    Ganjaran dan Hukuman.
Peranan media dalam pengembangan pendidikan Islam sangatlah penting, dan agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien serta agar tujuan dalam pengembangan pendidikan Islam dapat tercapai, maka dalam pemilihan media ada faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain: [15]
1.    Tujuan instruksional yang ingin dicapai.
2.    Karakteristik siswa.
3.    Jenis rangsangan belajar yang diinginkan.
4.    Keadaan latar belakang dan lingkungan siswa.
5.    Pemilihan media harus sesuai atau cocok dalam pencapaian tujuan pendidikan Islam yang telah ditetapkan.
6.    Pendidik atau guru memahami peranan dari alat pendidikan yang dimaksud dan ia cakap untuk menggunakan alat pendidikan yang diamaksud, misalnya guru mampu mengatasi batas-batas ruang kelas, maksudnya benda-benda yang akan diajarkan sulit dibawa kedalam kelas, jadi guru dapat mengajarkannya melalui film strip atau film slide.
7.      Anak didik mampu menerima penggunaan alat pendidikan sesuai dengan keadaan dirinya. Dalam hal ini pertimbangan terhadap kondisi anak didik sangatlah penting, sebab anak didiklah yang akan menerima dan mengolah pengaruh pendidikan yang dimaksud demi pencapaian kedewasaan dirinya.[16]
8.      Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik. Misalnya peserta didik yang bertempat tinggal didaerah pegunungan yang belum pernah melihat lautan dapat digunakan media film atau video kaset.
9.      Mengatasi peristiwa-peristiwa alam. Misalnya terjadinya letusan gunung berapi, terjadinya banjir, pertumbuhan tumbuhan, perkembangbiakan binatang, dapat digunakan media gambar atau film.
10.  Mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
11.  Mampu memberikan kejelasan materi yang disampaikan kepada peserta didik.
12.  Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.[17]
Adapun singkatnya yang perlu diperhatikan oleh pendidik dalam pemilihan media pembelajaran pendidikan Islam yaitu media pembelajaran pendidikan Islam digunakan untuk peningkatan interaksi belajar mengajar yang bermanfaat bagi peserta didik, serta merupakan upaya dalam menumbuhkan motivasi atau menggugah minat siswa agar mau belajar.[18]

D.    Kesimpulan
Dengan media pembelajaran pelaksanaan proses belajar mengajar akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih di pahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik, metode mengajar akan lebih bervariasi, sehingga siswa tidak bosan, dan guru tidak kehabisan tenaga, siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan serta mendemonstrasikan.
Selain itu, dapat menjadikan perkembangan  berpikir siswa, dimulai dari berpikir kongkrit menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks atau hal-hal yang abstrak dapat di kongkritkan, dan hal-hal yang kompleks dapat di sederhanakan. Dan juga membuat konkrit konsep yang abstrak, membawa objek yang sukar didapat ke dalam lingkungan belajar siswa, menampilkan objek yang terlalu besar, menampilkan objek yang tak dapat diamati dengan mata telanjang, mengamati gerakan yang terlalu cepat, memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar siswa, membangkitkan motifasi belajar, menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.  





DAFTAR PUSTAKA


Bakry, Sama’un. 2005. Menggagas Konsep Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Bani Quraisy

Basuki dan M. Miftahul Ulum. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Ponorogo: STAIN Po Press. 2007

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru. Ciputat: Gaung Persada Press

Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. cetakan keempat. Jakarta: Kalam Mulia. 2002

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta


Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Cet. IV. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2001


Tim Penyusun. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Uni El-Unnaity, Aspek Komunikasi Visual Dalam Pembelajaran, dalam http://murni-uni.blogspot.com/2011/05/aspek-komunikasi-visual-dalam.html

Usman, asyiruddin Dan Asnawir. Media Pembelajaran. Cetakan kesatu. Jakarta : Ciputat Press. 2002


[1] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Cet. IV, (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2001), 3
[2] Asyiruddin Usman  dan Asnawir, Media Pembelajaran, Cet. I, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), 19
[3] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. IV, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), 180
[4] Basuki dan M. Miftahul Ulum, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Ponorogo: STAIN Po Press, 2007), 133
[5] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 121-122.
[6]TP, Pengertian Macam-Macam Media Grafis, dalam http://tekpen07b.blogspot.com/2011/01/pengertian-macam-macam-media-grafis_30.html, diakses 26 September 2012
[7]TP, Pengertian Macam-Macam Media Grafis, dalam http://tekpen07b.blogspot.com/2011/01/pengertian-macam-macam-media-grafis_30.html, diakses 26 September 2012
[8] Uni El-Unnaity, Aspek Komunikasi Visual Dalam Pembelajaran, dalam http://murni-uni.blogspot.com/2011/05/aspek-komunikasi-visual-dalam.html, diakses 26 September 2012
[9] Setiasih, Media Audio Visual, dalam http://setiasih89.blogspot.com/2012/02/media-audio-visual.html, diakses 26 September 2012
[10] Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat: Gaung Persada Press, 2008), 148
[11] Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995),  966
[12] Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru…, 160-165
[13] Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), 97-98.
[14] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar…., 124-125
[15]Admin, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran, dalam http://contohmakalahs.blogspot.com/2011/11/pengaruh-penggunaan-media-pembelajaran.html, diakses 26 September 2012
[16] Sama’un Bakry, Menggagas Konsep Ilmu Pendidikan Islam …., 90-91
[17] Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif…., 6-10
[18]Admin, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran, dalam http://contohmakalahs.blogspot.com/2011/11/pengaruh-penggunaan-media-pembelajaran.html, diakses 26 September 201

Tidak ada komentar:

Posting Komentar