MEDIA PEMBELAJARAN
GRAFIS, VISUAL, AUDIO
DAN AUDIO VISUAL
MAKALAH
(REVISI)
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Teknologi Pendidikan Islam
Dosen Pengampu:
Dr. As’aril Muhajir, M. Ag.
Disusun Oleh:
ERLIK KHOIRUN NISAK
NIM. 2841114013
SEMESTER III (TIGA)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ISLAM (PI)
PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) TULUNGAGUNG
2013
MEDIA PEMBELAJARAN
GRAFIS, VISUAL, AUDIO
DAN AUDIO VISUAL
A. Pendahuluan
Penggunaan
media dalam proses belajar mengajar dewasa ini bukan lagi
merupakan suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan. Karena dengan adanya
media, akan lebih meningkatkan daya serap siswa dalam memahami pesan-pesan
pembelajaran. Kehadiran media mempunyai
arti yang cukup penting dalam proses belajar mengajar. Karena dalam kegiatan belajar mengajar, ketidakjelasan bahan
yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar sangat dianjurkan karena untuk mempertinggi kualitas
pembelajaran.[1] Media pembelajaran juga digunakan
dalam upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar.[2]
Selain itu media juga merupakan
sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera
pendengaran dan penglihatan. Dengan adanya media dapat mempercepat proses
pembelajaran karena dapat mempercepat pemahaman murid.[3]
Sebagai
alat bantu, media mempunyai
fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran dan media juga digunakan sebagai alat,
metode serta teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas
komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pembelajaran di
sekolah.[4]
Namun,
meskipun begitu pentingnya alat atau media bagi tercapainya tujuan pendidikan, masih banyak
dijumpai lembaga-lembaga pendidikan yang kurang mementingkan suatu alat atau media tersebut. Terbukti banyak
ditemukan kasus guru yang tidak mempergunakan media sesuai dengan bahan yang diajarkan sehingga siswa mengalami
banyak kesulitan dalam menyerap dan memahami pelajaran yang disampaikan, guru
kesulitan menyampaikan bahan pelajaran, banyak siswa yang merasa bosan terhadap
pelajaran tertentu. Hal ini dapat diidentifikasikan sebagai masalah kurangnya
penggunaan media dalam
pembelajaran.
Dalam
proses pembelajaran, banyak sekali media yang digunakan seperti media grafis,
media visual, media audio dan media audio visual. Dalam makalah ini, akan kami
bahas mengenai media grafis, media visual, media audio dan media audio-visual
dalam bab pembahasan.
B. Pembahasan
Berikut macam-macam
dan pengertian dari beberapa media pembelajaran antara lain: [5]
- Media Pembelajaran Grafis
Media grafis tergolong media
visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media
grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan
mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya
dilakukan melalui penjelasan verbal, selain
itu juga untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima. Saluran yang dipakai
menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke
dalam simbol-simbol komunikasi visual.
Selain itu, grafis biasanya digunakan untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik
dan mudah diingat orang.[6]
Macam-macam
media grafis antara lain:[7]
a.
Diagram
Diagram adalah suatu
gambaran-gambaran sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbal balik berupa garis-garis diagram
yang sangat sederhana yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang
diperlihatkan.
b.
Grafik
Grafik adalah suatu
grafis yang menggunakan titik-titik atau garis untuk menyampaikan informasi
statistik yang saling
berhubungan.
c.
Poster
Poster merupakan
kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud untuk
menangkap perhatian orang yang sedang
melintas.
d.
Kartun
Kartun digambarkan dalam bentuk
lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk
mempengaruhi opini masyarakat.
e.
Komik
Komik merupakan suatu
bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu berita dalam
urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan di rancang untuk memberikan
hiburan pada pembaca.
f.
Gambar
Media grafis paling
umum digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar, karena merupakan bahasa yang umum dan
mudah dimengerti oleh peserta didik.
g.
Bagan
Bagan merupakan media
yang berisi tentang gambar-gambar keterangan-keterangan, daftar-daftar dan
sebagainya.
Karakteristik media
dapat dilihat menurut kemampuan membangkitkan
rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun penciuman
atau kesuaiannya dengan tingkatan hierarki belajar. Untuk tujuan praktis, karakteristik beberapa
jenis media lazim digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Kelemahan media grafis antara lain:
a.
Membutuhkan keterampilan khusus
dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
b.
Penyajian pesan hanya berupa unsur
visual.
Kelebihan media grafis antara lain:
a.
Dapat mempermudah dan mempercepat
pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
b.
Dapat dilengkapi dengan warna-warna
sehingga lebih menarik perhatian siswa.
- Media Pembelajaran Visual
Media visual adalah
media yang menyampaikan informasi dalam bentuk gambar atau secara visual
sehingga tidak terdapat suara. media visual ada berbagai jenisnya meliputi
modul, poster, buku, gambar, grafik dan lain sebagainya. kegunaan media visual
dalam pembelajaran sangat banyak sekali salah satunya adalah membantu
mengoptimalkan para tipe pembelajar bergaya visual, sehingga media visual itu
sangat berpotensi dan mempunyai banyak manfaat dalam mewujudkan gambaran
abstrak menjadi gambaran nyata.[8] Terdapat dua jenis pesan yang dibuat dalam media
visual, yakni pesan verbal dan non verbal. Pesan verbal visual terdiri atas
kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk tulisan dan pesan non verbal visual
adalah pesan yang dituangkan kedalam simbol-simbol non verbal visual.
Media visual memiliki beberapa
fungsi dan manfaat. Fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin akan cepat dilupakan
jika tidak divisualkan. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang
diserap melalui media penglihatan (media visual), terutama media visual yang
menarik, dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran
yang disampaikan. Salah satu keuntungan penggunaan media pembelajaran visual
adalah bentuknya dapat dibuat semenarik mungkin agar anak tertarik untuk
mempelajarinya. Media Visual terdiri
dari:[9]
a. Media
yang tidak diproyeksikan
1) Media
realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang
kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media
realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk
mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem,
dan organ tanaman.
2) Model
adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau
pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi
kendala tertentu sebagai pengganti realita. Misal untuk mempelajari sistem
gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada
hewan.
b. Media
proyeksi
1) Transparansi
OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang
kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus
membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead
transparancy/OHT) dan perangkat keras (Overhead projector/OHP).
2) Film
bingkai atau slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan
diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang
terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi
OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya
adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk
menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
- Media Pembelajaran Audio
Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata.[10]
Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio ini bisa menyampaikan pesan verbal maupun non verbal. Pesan verbal berupa bahasa lisan atau kata-kata, sedangkan pesan non verbal berwujud bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam dan musik. [11]
Untuk dapat menggunakan perangkat audio sebagai media pembelajaran, maka ada baiknya kita mengenal peralatan audio tersebut, terutama peralatan yang mampu merekam suara. Di antaranya adalah:[12]
a. Phonograph (Gramaphone)
Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut gramafon (gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record), yang telah berkali-kali mengalami perkembangan pembuatannya. Piringan hitam ini, mampu merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan kata-kata, suara badai, kicau burung, musik simponi dan lain-lain.hanya saja piringannya mudah tergores dan aus serta diameternya yang besar. Alat ini cocok digunakan untuk musik, drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan lain-lain.
b. Open Reel Tapes
Kelebihan program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape Recorder ialah kualitas suaranya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset. Open Reel Tape Recorder ini, ada yang menggunakan sestem full track (mono) dan yang menggunaka sistem stereo. Namun pada umumnya program-program audio diperbanyak dalam bentuk mono.
c. Cassette Tape Recorder
Perekam kaset audio ini adalah yang paling popular dalam masyarakat. Untuk berbagai keperluan maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas, yaitu dari yang paling rendah, normal dan metal. Namun umumnya program audio (untuk pendidikan), dibuat di atas pita kaset normal.
d. Compact Disc (CD)
Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada tahun 1979, yakni lahirnya compact disc (CD) sebagai hasil percampuran computer dan tenaga laser. Compact Disc atau cakram padat adalah sebuah piringan optical yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi untuk digunakan sebagai alat penyimpan data yang dikenal sebagai CD-ROM.
e. Radio
Radio adalah satu alat komunikasi elekro magnetic untuk mengirim dan menerima pesan suara dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui udara.
Pemancar radio mengubah, atau melakukan modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan informasi. Dalam dunia pendidikan, hingga kini radio masih digunakan sebagai media pembelajaran, khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh. Penggunaan radio sebagai media pendidikan tidak perlu diragukan lagi peranannya, hal ini disebabkan karena radio memiliki daya jangkauan yang luas.
Kelebihan Media Audio adalah :
a. Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
b. Dapat digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali.
c. Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis dan menggambar.
Kekurangan Media Audio adalah :
a. Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan atau informasi tersebut berada ditengah-tengah pita, apalagi jika radio, tape tidak memiliki angka-angka penentuan putaran.
b. Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.
- Media Pembelajaran Audio Visual
Media audio
visual adalah media modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang dapat dilihat dan dapat di
dengar.[13]
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Berikut
jenis-jenis media audio visual:
a.
Audio visual diam, yaitu media yang menyampaikan pesan melalui benda diam yang dapat diterima oleh indera
pendengaran dan indera pengelihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya
adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Jenis media ini antara
lain media sound slide (slide suara), film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara, dan cetak
suara.
b.
Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsure-unsur dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette.
c.
Audio visual murni, yaitu baik unsure suara maupun unsure gambar berasal
dari satu sumber seperti film video-cassette.
d.
Audio visual tidak murni, yaitu yang unsure suara dan unsure gambarnya berasal
dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsure gambarnya
bersumber dari tape recorder. Contoh lainnya adalah film strop suara dan cetak
suara.[14]
C. Pengembangan Media dalam Pendidikan Islam
Dalam menyampaikan pesan pendidikan
agama diperlukan media pengajaran. Media pengajaran pendidikan agama adalah
perantara atau pengantar
pesan guru agama kepada penerima pesan yaitu siswa. Media pengajaran ini sangat
diperlukan dalam merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
perhatian sehingga terjadi proses belajar mengajar serta dapat memperlancar
penyampaian pendidikan agama Islam.
Media pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam (PAI)
juga dapat diartikan semua aktifitas yang ada hubungannya dengan materi
Pendidikan Agama Islam, baik yang berupa alat yang dapat diperagakan maupun
teknik atau metode yang secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam
rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Diantaranya adalah Uswatun Khasanah (teladan yang baik), kebiasaan, nasehat dan cerita,
disiplin, partisipasi, pemeliharaan, papan tulis, buku pelajaran, film
atau gambar hidup, radio pendidikan, TV pendidikan, computer dan karyawisata.
Dalam pemilihan media pembelajaran agama Islam, hendaknya disesuaikan
dengan tujuan pengajaran agama itu sendiri, bahan atau materi yang akan
disampaikan, ketersediaan alat, pribadi guru, minat dan kemampuan siswa serta
situasi pengajaran yang akan berlangsung, sehingga penggunaan media bukan
sekedar upaya untuk membantu guru dalam mengajar, tetapi lebih dari itu, yaitu
sebagai usaha yang ditujukan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari
pengajaran agama.
Setelah
membahas alat atau media pembelajaran, maka kita tinggal memilih media pembelajaran
apa yang cocok untuk dipraktekkan kepada siswa sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Terkait dengan pembelajaran agama Islam, maka media yang digunakan
juga bermacam-macam.
Usaha Nabi
dalam menanamkan akidah agama yang dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh
umatnya yaitu dengan menggunakan media yang tepat berupa media contoh atau
teladan perbuatan-perbuatan baik Nabi sendiri (Uswatun Khasanah).
Istilah Uswatun Khasanah barangkali dapat diidentifikasikan dengan demonstrasi
yaitu memberikan contoh dan menunjukkan tentang cara berbuat atau melakukan
sesuatu. Media ini selalu digunakan Nabi dalam mengajarkan ajaran-ajaran agama
kepada umatnya, misalnya dalam mempraktekkan sholat.
Selanjutnya,
melalui suri tauladan atau model perbuatan dan tindakan yang baik, maka guru
agama akan dapat menumbuhkembangkan sifat dan sikap yang baik pula terhadap
anak didik. Begitupula sebaliknya. Kemudian daripada itu, media pendidikan
agama dapat juga diartikan semua aktifitas yang ada hubungannya dengan materi
pendidikan agama, baik yang berupa alat yang dapat diperagakan maupun teknik
atau metode yang secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka
mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Media yang
digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam ada dua macam, yaitu media
yang bersifat benda (materiil) dan yang bukan benda:
1. Alat yang bersifat benda
a. Media tulis seperti Al-Qur’an,
Hadis, Tauhid, Fiqih, Sejarah.
b. Benda-benda alam seperti hewan,
manusia dan tumbuh-tumbuhan.
c. Gambar-gambar yang dirancang seperti
grafik.
d. Gambar yang diproyeksikan seperti
video, transparan.
e. Audio recording (alat untuk
didengar), seperti kaset, tape dan radio.
2. Alat yang bersifat bukan benda
a. Keteladanan.
b. Perintah atau Larangan.
c. Ganjaran dan Hukuman.
Peranan media dalam pengembangan
pendidikan Islam sangatlah penting, dan agar proses pembelajaran menjadi lebih
efektif dan efisien serta agar tujuan dalam pengembangan pendidikan Islam dapat
tercapai, maka dalam pemilihan media ada faktor yang
perlu dipertimbangkan antara lain: [15]
1.
Tujuan
instruksional yang ingin dicapai.
2.
Karakteristik
siswa.
3.
Jenis rangsangan
belajar yang diinginkan.
4.
Keadaan latar
belakang dan lingkungan siswa.
5.
Pemilihan media
harus sesuai atau cocok dalam pencapaian tujuan pendidikan Islam yang telah
ditetapkan.
6.
Pendidik atau
guru memahami peranan dari alat pendidikan yang dimaksud dan ia cakap untuk
menggunakan alat pendidikan yang diamaksud, misalnya guru mampu mengatasi
batas-batas ruang kelas, maksudnya benda-benda yang akan diajarkan sulit dibawa
kedalam kelas, jadi guru dapat mengajarkannya melalui film strip atau film
slide.
7.
Anak didik
mampu menerima penggunaan alat pendidikan sesuai dengan keadaan dirinya. Dalam
hal ini pertimbangan terhadap kondisi anak didik sangatlah penting, sebab anak
didiklah yang akan menerima dan mengolah pengaruh pendidikan yang dimaksud demi
pencapaian kedewasaan dirinya.[16]
8.
Mengatasi
perbedaan pengalaman pribadi peserta didik. Misalnya peserta didik yang
bertempat tinggal didaerah pegunungan yang belum pernah melihat lautan dapat
digunakan media film atau video kaset.
9.
Mengatasi
peristiwa-peristiwa alam. Misalnya terjadinya letusan gunung berapi, terjadinya
banjir, pertumbuhan tumbuhan, perkembangbiakan binatang, dapat digunakan media
gambar atau film.
10. Mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
11. Mampu memberikan kejelasan materi yang disampaikan kepada
peserta didik.
12. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.[17]
Adapun
singkatnya yang perlu diperhatikan oleh pendidik dalam pemilihan media
pembelajaran pendidikan Islam yaitu media pembelajaran pendidikan Islam
digunakan untuk peningkatan interaksi belajar mengajar yang bermanfaat bagi
peserta didik, serta merupakan upaya dalam menumbuhkan motivasi atau menggugah
minat siswa agar mau belajar.[18]
D. Kesimpulan
Dengan
media pembelajaran pelaksanaan proses belajar mengajar akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, bahan pengajaran
akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih di pahami oleh para siswa, dan
memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik, metode mengajar akan
lebih bervariasi, sehingga siswa tidak bosan, dan guru tidak kehabisan tenaga,
siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan
uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan serta
mendemonstrasikan.
Selain
itu, dapat menjadikan perkembangan
berpikir siswa, dimulai dari berpikir kongkrit menuju ke berpikir abstrak,
dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks atau hal-hal yang
abstrak dapat di kongkritkan, dan hal-hal yang kompleks dapat di sederhanakan.
Dan juga membuat konkrit konsep yang abstrak, membawa objek yang sukar didapat
ke dalam lingkungan belajar siswa, menampilkan objek yang terlalu besar,
menampilkan objek yang tak dapat diamati dengan mata telanjang, mengamati
gerakan yang terlalu cepat, memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi
bagi pengalaman belajar siswa, membangkitkan motifasi belajar, menyajikan
informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut
kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Admin,
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran,
dalam http://contohmakalahs.blogspot.com/2011/11/pengaruh-penggunaan-media-pembelajaran.html
Bakry,
Sama’un. 2005. Menggagas Konsep Ilmu
Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
Basuki dan M. Miftahul Ulum. Pengantar
Ilmu Pendidikan Islam. Ponorogo:
STAIN Po Press.
2007
Djamarah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran, Sebuah
Pendekatan Baru. Ciputat: Gaung Persada Press
Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. cetakan keempat. Jakarta: Kalam Mulia.
2002
Rohani,
Ahmad. 1997. Media Instruksional
Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta
Setiasih,
Media Audio Visual, dalam http://setiasih89.blogspot.com/2012/02/media-audio-visual.html
Sudjana, Nana dan Ahmad
Rivai. Media
Pengajaran.
Cet. IV. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2001
TP,
Pengertian
Macam-Macam Media Grafis, dalam http://tekpen07b.blogspot.com/2011/01/pengertian-macam-macam-media-grafis_30.html
Tim Penyusun. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka
Uni
El-Unnaity, Aspek Komunikasi Visual Dalam Pembelajaran, dalam http://murni-uni.blogspot.com/2011/05/aspek-komunikasi-visual-dalam.html
Usman, asyiruddin Dan Asnawir.
Media Pembelajaran.
Cetakan kesatu. Jakarta : Ciputat Press. 2002
[1] Nana
Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Cet. IV, (Bandung : Sinar Baru Algensindo,
2001), 3
[2] Asyiruddin
Usman dan Asnawir, Media
Pembelajaran, Cet. I, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), 19
[3] Ramayulis, Ilmu
Pendidikan Islam, Cet. IV, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), 180
[4] Basuki
dan M. Miftahul Ulum, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Ponorogo: STAIN
Po Press, 2007), 133
[5] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
Zain, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 121-122.
[6]TP, Pengertian Macam-Macam Media Grafis,
dalam http://tekpen07b.blogspot.com/2011/01/pengertian-macam-macam-media-grafis_30.html,
diakses 26 September 2012
[7]TP, Pengertian Macam-Macam Media Grafis,
dalam http://tekpen07b.blogspot.com/2011/01/pengertian-macam-macam-media-grafis_30.html,
diakses 26 September 2012
[8] Uni El-Unnaity,
Aspek Komunikasi Visual Dalam
Pembelajaran, dalam http://murni-uni.blogspot.com/2011/05/aspek-komunikasi-visual-dalam.html, diakses 26 September 2012
[9] Setiasih, Media Audio Visual, dalam http://setiasih89.blogspot.com/2012/02/media-audio-visual.html, diakses 26 September 2012
[10] Yudhi
Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat: Gaung
Persada Press, 2008), 148
[13] Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta:
Rineka Cipta, 1997), 97-98.
[14] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
Zain, Strategi Belajar Mengajar….,
124-125
[15]Admin, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran,
dalam http://contohmakalahs.blogspot.com/2011/11/pengaruh-penggunaan-media-pembelajaran.html,
diakses 26 September 2012
[16] Sama’un Bakry, Menggagas Konsep Ilmu Pendidikan Islam …., 90-91
[17] Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif…., 6-10
[18]Admin, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran,
dalam http://contohmakalahs.blogspot.com/2011/11/pengaruh-penggunaan-media-pembelajaran.html,
diakses 26 September 201
Tidak ada komentar:
Posting Komentar